Windows, Mac, dan Kemalingan di 'Surga Kecil'
Penulis: Darric Hor - detikinet
Jakarta - Menurut data dari Apple, sekitar satu dari
setiap empat komputer yang terjual di AS adalah Mac. Hanya saja kini,
Mac sudah tak seaman dulu.
Virus Flashback yang menyerang kelemahan Java di MacOS memang sudah ditutup oleh Apple. Namun ia telah menyebar dengan cepat dan pastinya akan disusul oleh lebih banyak virus sejenis. UKM yang memanfaatkan Mac untuk bisnis mereka pun perlu mengambil langkah konkret untuk melindungi data berharga mereka.
Jelas pengguna Mac harus waspada. Beberapa dari mereka mungkin tak akan terpikirkan kondisi seperti ini, dimana dulu OS mereka disebut-sebut lebih aman ketimbang Windows. Lantas, bagaimana kita bisa sampai ke keadaan sekarang?
Bayangkan diri Anda tinggal di sebuah desa, yang karena amannya maka pintu depan rumah Anda tak perlu dikunci. Seiring waktu, makin banyak orang yang pindah ke 'surga kecil' itu dan melarikan diri dari kota besar.
Suatu malam, Anda pulang ke rumah dan mendapati Anda kemalingan. Akhirnya, Anda sadar bahwa desa Anda sudah berubah. Tak bisa lagi terpisah dari berbagai marabahaya yang ada di dunia.
Selama bertahun-tahun, komputer Mac bagaikan penduduk di desa itu. Yakin bahwa mereka aman karena tak ada penjahat cyber yang memperhatikan mereka. Ilusi keamanan ini jadi salah satu sebabnya banyak UKM yang mengandalkan Mac untuk menjalankan bisnis.
Terutama bagi bisnis UKM yang lahir dari krisis ekonomi, dengan pemilik orang-orang yang mengerti teknologi. Mereka menggunakan Mac pribadi mereka untuk bekerja, dan kehidupan pribadi serta profesional mereka pun bersatu.
Pengguna seperti ini tidak punya perhatian khusus untuk menerapkan prosedur keamanan yang benar untuk menjaga informasi penting. Tapi apa yang terjadi belakangan ini menunjukkan bahwa, pengguna Mac sudah tak bisa lagi 'buta' pada ancaman cyber.
Sama seperti desa yang telah berubah menjadi kota dengan segala masalahnya, komunitas Mac telah tumbuh sangat besar dalam satu dekade terakhir -- dan kini penjahat cyber sudah memperhatikan itu, seperti bisa dilihat pada wabah virus Flashback . Peneliti keamanan mengatakan, trojan ini menginfeksi sampai setengah juta Mac, sebagian besar di Amerika Utara.
Hal itu menyebabkan lahirnya sebuah botnet raksasa yang mengalirkan informasi kembali pada para penjahat. Memang, Apple bereaksi cepat dan segera mengeluarkan update keamanan untuk mengatasinya.
Di sisi lain, UKM harusnya menjadikan kasus Flashback ini sebuah momen kesadaran. Pembuat program jahat sekarang menganggap Mac sebagai arena pertarungan yang layak, seperti halnya Windows.
Bahkan, Symantec telah menemukan adanya program jahat Java Applet yang menargetkan kelemahan yang sama pada Mac dan Windows. Program itu memeriksa dulu sistem operasi apa yang digunakan mesin sasarannya dan mengunduh program jahat yang sesuai dengan sistem operasi tersebut.
Saat informasi bisnis yang jadi taruhannya, seluruh organisasi Anda berada dalam risiko, terutama sebagai usaha kecil. Anda tidak bisa membiarkan rasa berpuas diri sebagai strategi keamanan Anda, dan Anda tidak bisa menganggap diri Anda tidak terlihat oleh para penjahat.
Perlindungan bagi UKM
Apa yang harusnya dilakukan pemilik UKM untuk melindungi informasi yang mereka miliki dari ancaman terbaru di Mac dan Windows? Jawabannya adalah gabungan dari teknologi dan kebijakan.
-. Hadirkan sebuah solusi keamanan yang bisa diandalkan di seluruh lini organisasi Anda -- baik pada komputer Mac maupun Windows. Solusi keamanan saat ini bisa melakukan lebih dari sekadar mencegah virus.
Solusi itu bisa memindai file secara rutin untuk melihat adanya perubahan ukuran yang tidak wajar, program yang sesuai dengan database program jahat dari peranti lunak tersebut, lampiran email yang mencurigakan dan hal-hal lainnya. Ini adalah langkah paling penting bagi usaha kecil untuk menjaga komputer aman dari program jahat.
-. Selalu jaga agar piranti keamanan Anda terbaru dan sistem operasi serta aplikasi pihak ketiga di-update dengan patch terbaru. Virus, worm dan trojan serta program jahat baru lahir setiap hari, dan variasinya mungkin bisa menembus peranti lunak yang tidak terbaru.
-. Susunlah kebijakan keamanan dan beri pendidikan pada karyawan tentang internet sehat, keamanan dan ancaman terbaru. Latih karyawan agar waspada dengan attachment di email, link dari pihak tak dikenal serta update peranti lunak yang janggal. Kebanyakan infeksi bisa dicegah dengan mematuhi kebijakan organisasi dan selalu waspada.
-. Terapkan kebijakan password yang kuat. Menjaga password yang kuat akan membantu Anda melindungi data yang tersimpan di laptop jika perangkat itu hilang atau dibobol. Password yang kuat memiliki lebih dari delapan karakter dan menggunakan kombinasi huruf, angka serta simbol (contoh #$%!?). Selalu pastikan karyawan mengubah password secara rutin, setidaknya setiap 90 hari.
-. Terapkan teknologi enkripsi di dekstop, laptop dan media penyimpanan. Dengan enkripsi, informasi penting akan terlindungi dari akses yang tidak sah dan menjadi sebuah pengaman bagi data kekayaan intelektual, pelanggan dan rekanan.
-. Melindungi informasi itu lebih dari sekadar menerapkan solusi antivirus. Adanya backup and recovery merupakan komponen penting dari sebuah upaya perlindungan informasi yang menyeluruh, sehingga menjaga desktop, server dan aplikasi dari UKM berjalan lancar apabila ada gangguan – mulai dari bencana banjir atau gempa hingga virus atau kegagalan sistem.
-. Selalu periksa pertahanan Anda secara rutin, agar bisa dipastikan kalau semuanya berjalan dengan baik.
Internet membuat dunia bisnis makin rapat, memungkinkan organisasi kecil terhubung dengan pelanggan di seluruh dunia. Hal ini sekaligus membawa ancaman bahaya bagi UKM. Tak peduli situasi Anda, ukuran bisnis Anda dan apakah Anda memakai Mac atau Windows, sudah saatnya Anda mulai 'mengunci pintu'.
*) Penulis, Darric Hor merupakan Country Director for Indonesia Symantec.
Virus Flashback yang menyerang kelemahan Java di MacOS memang sudah ditutup oleh Apple. Namun ia telah menyebar dengan cepat dan pastinya akan disusul oleh lebih banyak virus sejenis. UKM yang memanfaatkan Mac untuk bisnis mereka pun perlu mengambil langkah konkret untuk melindungi data berharga mereka.
Jelas pengguna Mac harus waspada. Beberapa dari mereka mungkin tak akan terpikirkan kondisi seperti ini, dimana dulu OS mereka disebut-sebut lebih aman ketimbang Windows. Lantas, bagaimana kita bisa sampai ke keadaan sekarang?
Bayangkan diri Anda tinggal di sebuah desa, yang karena amannya maka pintu depan rumah Anda tak perlu dikunci. Seiring waktu, makin banyak orang yang pindah ke 'surga kecil' itu dan melarikan diri dari kota besar.
Suatu malam, Anda pulang ke rumah dan mendapati Anda kemalingan. Akhirnya, Anda sadar bahwa desa Anda sudah berubah. Tak bisa lagi terpisah dari berbagai marabahaya yang ada di dunia.
Selama bertahun-tahun, komputer Mac bagaikan penduduk di desa itu. Yakin bahwa mereka aman karena tak ada penjahat cyber yang memperhatikan mereka. Ilusi keamanan ini jadi salah satu sebabnya banyak UKM yang mengandalkan Mac untuk menjalankan bisnis.
Terutama bagi bisnis UKM yang lahir dari krisis ekonomi, dengan pemilik orang-orang yang mengerti teknologi. Mereka menggunakan Mac pribadi mereka untuk bekerja, dan kehidupan pribadi serta profesional mereka pun bersatu.
Pengguna seperti ini tidak punya perhatian khusus untuk menerapkan prosedur keamanan yang benar untuk menjaga informasi penting. Tapi apa yang terjadi belakangan ini menunjukkan bahwa, pengguna Mac sudah tak bisa lagi 'buta' pada ancaman cyber.
Sama seperti desa yang telah berubah menjadi kota dengan segala masalahnya, komunitas Mac telah tumbuh sangat besar dalam satu dekade terakhir -- dan kini penjahat cyber sudah memperhatikan itu, seperti bisa dilihat pada wabah virus Flashback . Peneliti keamanan mengatakan, trojan ini menginfeksi sampai setengah juta Mac, sebagian besar di Amerika Utara.
Hal itu menyebabkan lahirnya sebuah botnet raksasa yang mengalirkan informasi kembali pada para penjahat. Memang, Apple bereaksi cepat dan segera mengeluarkan update keamanan untuk mengatasinya.
Di sisi lain, UKM harusnya menjadikan kasus Flashback ini sebuah momen kesadaran. Pembuat program jahat sekarang menganggap Mac sebagai arena pertarungan yang layak, seperti halnya Windows.
Bahkan, Symantec telah menemukan adanya program jahat Java Applet yang menargetkan kelemahan yang sama pada Mac dan Windows. Program itu memeriksa dulu sistem operasi apa yang digunakan mesin sasarannya dan mengunduh program jahat yang sesuai dengan sistem operasi tersebut.
Saat informasi bisnis yang jadi taruhannya, seluruh organisasi Anda berada dalam risiko, terutama sebagai usaha kecil. Anda tidak bisa membiarkan rasa berpuas diri sebagai strategi keamanan Anda, dan Anda tidak bisa menganggap diri Anda tidak terlihat oleh para penjahat.
Perlindungan bagi UKM
Apa yang harusnya dilakukan pemilik UKM untuk melindungi informasi yang mereka miliki dari ancaman terbaru di Mac dan Windows? Jawabannya adalah gabungan dari teknologi dan kebijakan.
-. Hadirkan sebuah solusi keamanan yang bisa diandalkan di seluruh lini organisasi Anda -- baik pada komputer Mac maupun Windows. Solusi keamanan saat ini bisa melakukan lebih dari sekadar mencegah virus.
Solusi itu bisa memindai file secara rutin untuk melihat adanya perubahan ukuran yang tidak wajar, program yang sesuai dengan database program jahat dari peranti lunak tersebut, lampiran email yang mencurigakan dan hal-hal lainnya. Ini adalah langkah paling penting bagi usaha kecil untuk menjaga komputer aman dari program jahat.
-. Selalu jaga agar piranti keamanan Anda terbaru dan sistem operasi serta aplikasi pihak ketiga di-update dengan patch terbaru. Virus, worm dan trojan serta program jahat baru lahir setiap hari, dan variasinya mungkin bisa menembus peranti lunak yang tidak terbaru.
-. Susunlah kebijakan keamanan dan beri pendidikan pada karyawan tentang internet sehat, keamanan dan ancaman terbaru. Latih karyawan agar waspada dengan attachment di email, link dari pihak tak dikenal serta update peranti lunak yang janggal. Kebanyakan infeksi bisa dicegah dengan mematuhi kebijakan organisasi dan selalu waspada.
-. Terapkan kebijakan password yang kuat. Menjaga password yang kuat akan membantu Anda melindungi data yang tersimpan di laptop jika perangkat itu hilang atau dibobol. Password yang kuat memiliki lebih dari delapan karakter dan menggunakan kombinasi huruf, angka serta simbol (contoh #$%!?). Selalu pastikan karyawan mengubah password secara rutin, setidaknya setiap 90 hari.
-. Terapkan teknologi enkripsi di dekstop, laptop dan media penyimpanan. Dengan enkripsi, informasi penting akan terlindungi dari akses yang tidak sah dan menjadi sebuah pengaman bagi data kekayaan intelektual, pelanggan dan rekanan.
-. Melindungi informasi itu lebih dari sekadar menerapkan solusi antivirus. Adanya backup and recovery merupakan komponen penting dari sebuah upaya perlindungan informasi yang menyeluruh, sehingga menjaga desktop, server dan aplikasi dari UKM berjalan lancar apabila ada gangguan – mulai dari bencana banjir atau gempa hingga virus atau kegagalan sistem.
-. Selalu periksa pertahanan Anda secara rutin, agar bisa dipastikan kalau semuanya berjalan dengan baik.
Internet membuat dunia bisnis makin rapat, memungkinkan organisasi kecil terhubung dengan pelanggan di seluruh dunia. Hal ini sekaligus membawa ancaman bahaya bagi UKM. Tak peduli situasi Anda, ukuran bisnis Anda dan apakah Anda memakai Mac atau Windows, sudah saatnya Anda mulai 'mengunci pintu'.
*) Penulis, Darric Hor merupakan Country Director for Indonesia Symantec.
Post a Comment