APJII Blokir Situs Porno dan Judi di Internet
Jakarta - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia
(APJII) menegaskan akan melakukan penyaringan di dunia maya. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi konten negatif yang banyak beredar di
internet.
Untuk mewujudkan hal itu APJII yang menaungi 250 provider internet akan bekerjasama dengan Yayasan Nawala Nusantara, yakni dengan cara menanamkan sistem pelapisan internet DNS Nawala pada pusat lalu lintas data di exchange APJII.
"Kerjasama ini dalam upaya untuk menyaring konten tidak sehat, dan ini bukan sekadar program di bulan puasa, tapi komitmen kami selama beberapa tahun ke depan," kata Sammy Pangerapan, Ketua Umum APJII.
Lebih lanjut Sammy menjelaskan bahwa program kedua belah pihak itu akan berlangsung selama 3 tahun untuk periode pertama. Di masa ini masing-masing pihak akan melakukan evaulasi untuk memutuskan langkah selanjutnya.
"Memang masih akan kita evaulasi dulu, tapi sepertinya akan tetap dilanjutkan," kata Sammy di JW Marriot Hotel, Jakarta.
Dengan diberlakukannya program tersebut maka secara otomatis pengguna yang ingin merujuk ke situs porno atau situs judi online akan dialihkan ke situs lain. Hal ini berlaku bagi para netter yang menggunakan layanan ISP di bawah naungan APJII.
Pun begitu juga tak menutup kemungkinan masih ada pengguna yang bisa lolos. Sebab APJII tak mewajibkan semua penggunanya untuk menggunakan sistem filtering tersebut.
"Ada beberapa perusahaan yang enggan mengalihkan DNS mereka karena alasan keamanan. Cuma untuk layanan publik wajib menggunakan filter," tegas Sammy.
Menggunakan DNS Nawala diprediksi mampu meredam peredaran konten negatif di dunia maya, cara ini juga sudah dilakukan oleh Research In Motion (RIM) untuk melakukan filtering pada perangkat BlackBery di Indonesia.
Untuk mewujudkan hal itu APJII yang menaungi 250 provider internet akan bekerjasama dengan Yayasan Nawala Nusantara, yakni dengan cara menanamkan sistem pelapisan internet DNS Nawala pada pusat lalu lintas data di exchange APJII.
"Kerjasama ini dalam upaya untuk menyaring konten tidak sehat, dan ini bukan sekadar program di bulan puasa, tapi komitmen kami selama beberapa tahun ke depan," kata Sammy Pangerapan, Ketua Umum APJII.
Lebih lanjut Sammy menjelaskan bahwa program kedua belah pihak itu akan berlangsung selama 3 tahun untuk periode pertama. Di masa ini masing-masing pihak akan melakukan evaulasi untuk memutuskan langkah selanjutnya.
"Memang masih akan kita evaulasi dulu, tapi sepertinya akan tetap dilanjutkan," kata Sammy di JW Marriot Hotel, Jakarta.
Dengan diberlakukannya program tersebut maka secara otomatis pengguna yang ingin merujuk ke situs porno atau situs judi online akan dialihkan ke situs lain. Hal ini berlaku bagi para netter yang menggunakan layanan ISP di bawah naungan APJII.
Pun begitu juga tak menutup kemungkinan masih ada pengguna yang bisa lolos. Sebab APJII tak mewajibkan semua penggunanya untuk menggunakan sistem filtering tersebut.
"Ada beberapa perusahaan yang enggan mengalihkan DNS mereka karena alasan keamanan. Cuma untuk layanan publik wajib menggunakan filter," tegas Sammy.
Menggunakan DNS Nawala diprediksi mampu meredam peredaran konten negatif di dunia maya, cara ini juga sudah dilakukan oleh Research In Motion (RIM) untuk melakukan filtering pada perangkat BlackBery di Indonesia.
Post a Comment