Bos Tidak Suka Karyawan Aktif Ngetweet

Setidaknya, demikian gambaran dari hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat (AS). Lebih dari 47 persen pimpinan perusahaan mengaku khawatir jika para pegawainya menghabiskan waktu mengakses Twitter saat jam kerja.
Laporan yang dilansir Telegraph, Rabu (4/4/2012), ini lebih jauh lagi menyebutkan sebanyak 15 persen para pimpinan perusahaan itu mengaku sangat memperhatikan waktu yang dianggap terbuang percuma karena nge-tweet.
Survei yang melibatkan sekitar 500 partisipan ini memperlihatkan sebagian besar karyawan, yakni 63 persen memang mengaku kerap asyik nge-tweet saat di kantor. Namun hanya 13 persen yang diketahui menghabiskan waktu lebih dari 45 menit mengakses Twitter saat jam bekerja.
"Tak seorang pun suka mengakui bahwa mereka bermalas-malasan di kantor, jadi angka ini kemungkinan masih lebih besar. Itu juga sebabnya sulit mengetahui angka pasti rata-rata waktu yang dihabiskan karyawan bermain Twitter," kata juru bicara Deal Jungle, situs money saving yang melakukan survei ini.
Para bos yang mengikuti survei ini mengatakan mereka berupaya mencegah karyawannya mengakses situs-situs yang membuat ketagihan seperti Twitter dan Facebook. Atau setidaknya, membatasi agar mereka hanya mengaksesnya saat jam istirahat.
"Masalah lain adalah mengenai hubungan profesionalisme kerja. Contohnya, seorang karyawan menelepon tidak masuk karena sakit. Namun kami menemukan mereka nge-tweet sedang berbelanja," kata salah satu bos yang tidak disebutkan namanya.
Menurutnya, hal-hal seperti itu selain sangat mengganggu, juga akan menempatkan para kolega yang mem-follow karyawan bandel tersebut dalam posisi sulit.
Post a Comment