Nekat! Katrol Nilai Anak, Ibu Ini Meretas Komputer Sekolah
Amerika Serikat - Jika kebanyakan orang tua membantu
anak dengan tugas rumah mereka, namun yang dilakukan ibu ini terbilang
keterlaluan. Ia meretas jaringan komputer sekolah hanya untuk mengatrol
nilai kedua anaknya.
Ibu nekat ini bernama Catherine Venusto. Ia terbukti telah menyusup ke dalam jaringan komputer sekolah Northwestern Lehigh dan mengubah nilai putrinya dengan menambahkan status 'pengecualian medis'. Selain itu, pelaku juga mengubah nilai putranya dari 98% menjadi 99%.
Saat dimintai keterangan oleh pihak berwajib, Venusto mengaku meretas karena bosan dan didorong rasa ingin tahu yang begitu kuat. Namun tetap saja, hal ini menyeret ibu dari dua anak tersebut ke meja hijau.
"Tindakan yang disengaja, tindakan kriminal untuk mendapatkan informasi yang dilindungi," tulis pihak sekolah, seperti dikutip detikINET dari The Morning Call declares, Jumat (20/7/2012).
Venusto memang tak seperti peretas lainnya yang punya banyak pengetahuan seputar jaringan komputer dan bahasa pemrograman. Kemampuan yang ia dapat hanya berdasarkan pengalaman menjadi pengajar komputer, dan kebetulan ia mengantongi 9 akun pengajar di sekolah tersebut.
Pihak berwajib yang menyelidiki kasus ini juga menemukan bukti bahwa Venusto sudah 110 kali menyusup ke dalam jaringan sekolah, namun ia hanya mengubah data kedua anaknya saja.
Akibat perbuatan tak terpujinya itu, ibu berusia 45 tahun ini harus menghadapi tiga tuntutan jaksa pengadilan soal mengakses informasi sekolah tanpa izin.
Ibu nekat ini bernama Catherine Venusto. Ia terbukti telah menyusup ke dalam jaringan komputer sekolah Northwestern Lehigh dan mengubah nilai putrinya dengan menambahkan status 'pengecualian medis'. Selain itu, pelaku juga mengubah nilai putranya dari 98% menjadi 99%.
Saat dimintai keterangan oleh pihak berwajib, Venusto mengaku meretas karena bosan dan didorong rasa ingin tahu yang begitu kuat. Namun tetap saja, hal ini menyeret ibu dari dua anak tersebut ke meja hijau.
"Tindakan yang disengaja, tindakan kriminal untuk mendapatkan informasi yang dilindungi," tulis pihak sekolah, seperti dikutip detikINET dari The Morning Call declares, Jumat (20/7/2012).
Venusto memang tak seperti peretas lainnya yang punya banyak pengetahuan seputar jaringan komputer dan bahasa pemrograman. Kemampuan yang ia dapat hanya berdasarkan pengalaman menjadi pengajar komputer, dan kebetulan ia mengantongi 9 akun pengajar di sekolah tersebut.
Pihak berwajib yang menyelidiki kasus ini juga menemukan bukti bahwa Venusto sudah 110 kali menyusup ke dalam jaringan sekolah, namun ia hanya mengubah data kedua anaknya saja.
Akibat perbuatan tak terpujinya itu, ibu berusia 45 tahun ini harus menghadapi tiga tuntutan jaksa pengadilan soal mengakses informasi sekolah tanpa izin.
Post a Comment