Indonesia Operasikan 4G LTE di 2,3 GHz Mulai 2013
Achmad Rouzni Noor II - detikinet
Antena LTE (anandtech) Jakarta
- Layanan seluler generasi keempat (4G) dengan teknologi Long Term
Evolution (LTE) akan beroperasi di Indonesia mulai tahun 2013 memakai
frekuensi 2,3 GHz yang juga ditempati oleh layanan Wimax.
Menkominfo Tifatul Sembiring mengungkapkan bahwa teknologi LTE untuk seluler 4G bisa hadir lebih cepat tanpa perlu menunggu migrasi TV analog ke TV digital tuntas di 2018.
"Siapa bilang LTE baru bisa di 2018? Tahun depan juga sudah bisa. Kita akan mulai LTE di 2013, tunggu saja!" kata Tifatul saat ditemui di rumah dinasnya, di Jakarta.
Seperti diketahui, frekuensi 700 MHz yang saat ini ditempati oleh penyelenggara TV free to air masih dalam tahap migrasi ke layanan TV digital. Frekuensi itu yang digadang-gadang cocok untuk standar LTE seperti yang digunakan di Amerika Serikat.
Meskipun bakal menyediakan spektrum selebar 140 MHz, namun rentang waktu 6 tahun ke 2018 bisa dibilang terlalu lama. Itu sebabnya, Kementerian Kominfo mencari alternatif lain. Bakal beroperasi di frekuensi mana?
"Nanti saat LTE digelar, penyelenggara Wimax juga pasti ingin ikutan," kata Tifatul tanpa mau menyebutkan apakah frekuensi ini akan ditender dengan penawaran tertinggi atau melalui seleksi beauty contest.
Wimax sendiri beroperasi di pita 2,3 GHz dan telah menghabiskan sumber daya 30 MHz untuk 15 zona wilayah. Di rentang spektrum 2,3 GHz itu sendiri sejatinya masih tersisa 60 MHz, dan itu memang bisa digunakan untuk LTE.
"Ya, LTE nanti akan berjalan di sekitar frekuensi itu," sebut Tifatul saat dikonfirmasi LTE akan menggunakan sisa frekuensi di 2,3 GHz.
Menkominfo Tifatul Sembiring mengungkapkan bahwa teknologi LTE untuk seluler 4G bisa hadir lebih cepat tanpa perlu menunggu migrasi TV analog ke TV digital tuntas di 2018.
"Siapa bilang LTE baru bisa di 2018? Tahun depan juga sudah bisa. Kita akan mulai LTE di 2013, tunggu saja!" kata Tifatul saat ditemui di rumah dinasnya, di Jakarta.
Seperti diketahui, frekuensi 700 MHz yang saat ini ditempati oleh penyelenggara TV free to air masih dalam tahap migrasi ke layanan TV digital. Frekuensi itu yang digadang-gadang cocok untuk standar LTE seperti yang digunakan di Amerika Serikat.
Meskipun bakal menyediakan spektrum selebar 140 MHz, namun rentang waktu 6 tahun ke 2018 bisa dibilang terlalu lama. Itu sebabnya, Kementerian Kominfo mencari alternatif lain. Bakal beroperasi di frekuensi mana?
"Nanti saat LTE digelar, penyelenggara Wimax juga pasti ingin ikutan," kata Tifatul tanpa mau menyebutkan apakah frekuensi ini akan ditender dengan penawaran tertinggi atau melalui seleksi beauty contest.
Wimax sendiri beroperasi di pita 2,3 GHz dan telah menghabiskan sumber daya 30 MHz untuk 15 zona wilayah. Di rentang spektrum 2,3 GHz itu sendiri sejatinya masih tersisa 60 MHz, dan itu memang bisa digunakan untuk LTE.
"Ya, LTE nanti akan berjalan di sekitar frekuensi itu," sebut Tifatul saat dikonfirmasi LTE akan menggunakan sisa frekuensi di 2,3 GHz.
Post a Comment